Rabu, 28 Desember 2016

Semester Tujuh dan Ah... Sudahlah

Hai, kamu... Apa kabar? Kuliah kamu hari ini lancar, kan?
Semester tujuh, memasuki fase dimana bosen kuliah dan pengen nikah.

Akhir Desember ini aku sedang menyelesaikan proposal skripsiku dengan dosen pembimbing yang enaknya kebangetan. Entahlah, saking enaknya beliau atau memang proposalku sudah betul. Soalnya, sama sekali gak ada yang perlu direvisi hanya dengan satu kali presentasi.

Aku semester tujuh di salah satu kampus swasta terbesar di kota ku. Dan, terkecil di asia tenggara. Haha. Bercanda! Iya, menjadi mahasiswi di Fakultas Ekonomi dengan progam studi Ekonomi Manajemen dan bercita-cita sebagai Istri Sholeha yang sekaligus Ibu Rumah Tangga.

Oh... memang benar. Bahagia itu, sederhana.

Bukan salahku, atau siapapun itu jika aku memiliki cita-cita yang tidak sebanding dengan pendidikan yang sudah aku jalankan selama ya... 18th and.. still counting.

Di skirpsiku kelak, aku akan melakukan penelitian tentang Wedding Organizer yang sudah aku geluti beberapa tahun ini, namun sepertinya akan segera aku sudahi. Sebelumnya, aku pernah cerita kan? Selain jadi Penyiar Radio aku juga bergabung disalah satu team wo.

Paling Tengah, Paling Cantik

Pandan Wangi WO

Hmm, aku harus fokus skirpsi di tahun 2017 nanti, agar mampu wisuda di bulan Juni dan yang pastinya, cepat wisuda.. cepat nikah pula, khan yaa? Hahaha. Seperti yang pernah aku tau dulu. bukannya semakin cepat wisuda maka akan semakin cepat menikah, juga?

Setuju?

Intinya, aku gak mau hal itu terjadi dihidup aku. Haha.
Maka dari itu, aku akan lebih fokus terhadap kuliah dan skripsiku, katimbang freelance yang sudah aku jalani beberapa tahun ini. Maybe.. aku juga harus mengurangi jam terbangku di Radio.

Semester Tujuh, dimana hubungan pertemanan (menurutku) semakin membaik, karena mereka semua sadar tanpa aku, berasa ada yang kurang. Di kelas reguller ini aku berteman dengan enam mahasiswi lainnya yang mempunya sifat yang sangat berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.

Team Cecunguk

Dengan sifat yang berbeda-beda mana mungkin bisa jadi satu, kan ya? Bisa. Karena aku leader nya. Alhamdulillah... mereka semua baik. Yaa, meski ada yang, hobby ghibah, atau ada yang lebih sering tidur di kelas daripada konsentrasi kuliah. Atau ada yang lebih sering ngobrolin soal pacar atau selingkuhannya kalau lagi ngerjain tugas. Yaa... begitulah. Perempuan. Selalu Benar.

Overall.. Akhirnya saya sampai di Semester Tujuh.

Semester dimana saya sebenarnya lelah,
tapi jarus terus berjuang dengan susah payah.

Semester dimana saya harus lebih bersabar,
menghadapi segala keluh-kesah di bangku kuliah.

Semester dimana saya akan di wisuda. Sebentar lagi.

Bersabarlah......... Sebentar Lagi.

Kamis, 24 Maret 2016

Hello-GoodBye

2016

Gak ngerti mau nulis apa, karena emang udah lama banget aku gak nulis. Kapan ya terakhir nulis? Haha, pas patah hati. Emang sih jomblo, tapi... masih aja berkali-kali patah hati. Sampek kadang sempet mikir:

"Ngak bakat kali ya, aku soal cinta-cinta-an" heuu. Bodo amat.

Hari ini seperti biasanya, aku lagi duduk di kursi merah, didepan mic sama mixer radio, ngetik pakai komputer siaran. Berangkat pagi-pagi buat on air, belum sarapan, karena buru-buru, tanggal merah, siaran sendiri dari jam delapan pagi sampai jam dua belas siang. Dan, gak ada yang istimewa.

Tahun 2016, udah dapet banyak banget. Buktinya, sekarang udah masuk di bulan ke 3 (Maret) tanggal 25. Gila... tiga bulan, dan udah banyak banget yang terjadi dihidup aku, terutama: Patah Hati. Nah, itulah kenapa, aku nulis lagi. haha. Gagal paham ya, sama diri sendiri. Kenapa setiap habis patah hati selalu ada aja kata-kata yang muncul dipikiran buat ditulis, gitu? Ah, gak ngerti.

Awal tahun ini, nyaris banget bikin aku jadi orang paling seneng dan berutung. Tapi, yaaa... mungkin karena Allah belum meridhoi. Dan, emang kayanya lagi-lagi "aku gak bakat cinta-cinta-an". Dan, karena gak bakat itu.... aku patah hati. hahaha.

Uluh-uluh... patah hati mulu, sist?

Terserah deh, namanya apa. (dari kiri: Mira, Phiya, Cicii, Ammi)

Gapapa, kemaren waktu lagi kumpul sama temen-temen SMA aku, salah satu dari mereka bilang kalau kita bakalan patah hati minimal 14kali sebelum kita benar-benar ditemukan sama jodoh kita. #Eaaaaaaa.
*brb ngitung udah patah hati berapa kali*

Ngomongin patah hatinya, udah aja yaa? Capek.

Anyway.. tahun 2016 itu pertama kalinya seumur hidup aku ngerasain pindah rumah. Yaa, setelah 20th tinggal dirumah warisan dari Ayah yang dari dulu modelnya gitu-gitu aja, dan berisik karena lokasi pabrik, akhirnya pindah juga. Ke daerah yang lebih tenang nyaris kaya perumahan, bangunan rumah baru, tetangga baru, yaa semoga aja ada cinta baru. Ngarep. Bye.

Rumah baru aku, kecil, sempit, tapi... tinggi. Luas 80m dengan 3lantai. Kaya gini:

Kenapa fotonya miring? Karena yg ngefoto butuh senderan. 

Buat yang belum tau rumah baru aku, terus pengen main. Cari aja, di google maps, alamat lengkapnya ada disana. Nah, kalau mau main jangan lupa, bawa jajan yang banyak. Okay? Okay.


Next, aku mau ngenalin sama bebeara orang yang udah bantuin aku, kapanpun aku butuh. Alhamdulillah mereka ada. Pas lagi bener-bener sebel, ada yang disenderin. Pas bener-bener bete, ada yang nyemangatin. Pas bener-bener gak tau harus ngapain, ada aja yang bikin lupa kalau aku jomblo. Hihihi. Nomu nomu saranghae! <3

(atas: Ressa, bawah: Riza)

(baju putih: Satria)


(My half of heart = Diah Ulin)

(temen paling doyan selfie: Vivi)
Thakyou so much! Meskipun aku jomblo, aku punya kalian semua. Yang ada hampir 7/24 tiap aku butuh. Yaa, emang soal patah hati, sama pindah rumah itu sama-sama butuh usaha, buat move-on. Tapi percayalah, semua yang kamu jalani ini sudah ditakdirkan oleh Allah. Nikmatin aja.

Tak perlu khawatir soal jodoh. 
Karena rejeki sudah tertakar, maka jodoh tak akan mungkin tertukar
Hello-GoodBye. Selamat memantaskan diri.